Sabtu, 24 Juli 2010

WASPADAI BAGLOG JAMUR YG KURANG NUTRISI!!

Dengan menjamurnya perkembangan Bisnis Jamur Tiram maupun jamur-jamur yang lain, kita perlu berhati-hati dalam membeli dan memilih Baglog Jamur tersebut. Dilapangan saat ini sudah mulai beredar baglog-baglog yang tidak terkontrol akan kandungan“NUTRISI” dan kepadatan media, maupun pertumbuhan miselium dalam baglog.

Pada saat ini kami beristilah baglog-baglog seperti ini kami sebut dengan baglog “KEMPONG”,yaitu baglog yang kurang nutrisi, dengan cara bikin yang asal-asalan.
Sejalan dengan penemuan-penemuan seperti ini, kami berusaha mengamati kendala beberapa petani-petani yang selalu asal membuat baglog dengan hanya melihat info dari Internet, melihat dari buku, bahkan nyontek tetangga yang sudah mulai bikin baglog dengan perhitungan bisnis yang untung..

Bikin baglog dengan mencari info dari internet maupun buku-buku tentang jamur, hasilnya masih mungkin lebih bagus, walau si pembuat baglog tidak professional.
Yang mengkhawatirkan adalah tetangga yg hanya tahu bikin baglog dengan nyontek, dengan berpikiran asal bisa menjual baglog tanpa melihat hasil akhirnya. Apakah miselium akan tumbuh ?? atau malah jamur tiram tumbuh dari baglog dengan masa yang lebih singkat produksinya ?? Hal ini bisa dikarenakan banyak hal. Diantaranya adalah kekurangan nutrisi, yang mana pembuatan baglognya hanya asal-asalan, tanpa mempertimbangkan perbandingan bahan-bahan baglog yang harus dibutuhkan bagi pertumbuhan miselium jamur.Pembuatan baglog umumnya berpatokan pada 10% sampai dengan 15% dari bahan, disamping itu juga ada beberapa vitamin, maupun hormone yang diberikan pada isi baglog yang dirahasiakan oleh produsen baglog.

Dimasing-masing produsen baglog, penambahan unsur-unsur tertentu selalu tidak sama. Kemungkinan kejadian ini dipengaruhi oleh selera atau berdasarkan pengalaman si produsen, dengan mempertimbangan lokasi dimana baglog ini dibuat dan akan dikembangkan (pada dataran rendah maupun dataran tinggi).

Pengamatan kami saat keliling lapangan, seperti Malang, Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, Jember, Bondowoso sampai Banyuwangi, ternyata ragam baglog bermacam-macam mulai dari ukuran yang berbeda, sampai harga baglog yang ditawarkan produsen yang “AKON_AKON” professional.

Mewaspadai baglog "Kempong" yang harganya murah meriah ini tidaklah mudah, akan tetapi saya mempunyai TIPS sebagai berikut :

1.Melihat kepadatan didalam baglog.
2.Melihat perkembangan miselium dalam baglog(dalam waktu 1 minggu
belum memutih berarti perkembangan miselium lambat, bahkan tidak
terdapat miselium sama sekali.
3.Butiran serbuk gergaji tidak seragam, pembuatannya tidak professional.

Akhir renungan, mewaspadai baglog Jamur tiram "KEMPONG" ini tidaklah mudah. Jamur tiram, akan slalu gampang berkembang, gampang ditiru dan gampang dipalsukan baglog-baglognya (baglog tidak bernutrisi) tanpa harus memikirkan mitra kerja yang siap-siap akan rugi.

Kejadian seperti ini sudah mulai merambah pada orang-orang yang hanya cari untung, tanpa mau melestarikan budaya bisnis yang continue, tanpa mengerti akan dampak negative, utamanya faktor kepercayaan di bidang pertanian, dengan sifat yang kompleks. Kekopongan baglog ini mestinya tidak perlu terjadi dan hanya perlu diwaspadai, jangan sampai baglog-baglog ini bergentayangan yang nantinya hanya bisa dijual murah tanpa menghasilkan jamur tiram yang menggiurkan dari segi bisnisnya, yang ujung-ujungnya banyak petani JAMUR TIRAM merasa merugi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar